Apa Itu Relay dan Bagaimana Cara Kerjanya dalam Sistem Listrik?

Apa itu relay? Kalau Anda sering berkecimpung di dunia listrik atau elektronik, pasti pernah mendengar istilah benda ini. Nah, banyak orang masih penasaran, sebenarnya apa itu relay dan kenapa komponen ini begitu penting dalam sistem kelistrikan?
Biar rasa penasaran Anda terjawab, Telesindo.id akan membahas lebih dalam dengan cara yang sederhana tapi tetap teknis dalam artikel berikut.
Baca Juga: 6 Fungsi MCCB untuk Listrik dan Penjelasan Komponennya
Apa Itu Relay?
Secara sederhana, relay adalah saklar elektrik yang dikendalikan oleh sinyal listrik. Fungsinya memungkinkan sebuah sinyal berdaya rendah untuk mengontrol perangkat listrik dengan daya yang jauh lebih tinggi. Jadi, bayangkan relay ini seperti perantara pintar yang bisa menghubungkan atau memutuskan arus besar hanya dengan sedikit sinyal pemicu.
Selain itu, apa itu relay juga bisa dijawab dari sisi manfaatnya. Komponen ini sangat berguna saat kita ingin mengisolasi sinyal kontrol dari perangkat listrik utama, atau saat butuh kendali jarak jauh tanpa harus berurusan langsung dengan arus besar. Praktis banget, kan?
Fungsi Relay
Setelah tahu apa itu relay, sekarang mari kita lihat fungsinya secara umum. Nah, meskipun bentuknya kecil, fungsi relay di sistem listrik itu besar, lho. Beberapa di antaranya adalah:
1. Sebagai Saklar Otomatis
Relay bisa membuka atau menutup sirkuit tanpa perlu disentuh langsung, cukup dengan sinyal listrik kecil.
2. Isolasi Listrik
Relay memisahkan sirkuit kontrol berdaya rendah dari sirkuit utama yang berdaya tinggi, sehingga lebih aman.
3. Pengendali Beban Berat
Dengan relay, perangkat kecil seperti sensor atau mikrokontroler bisa mengontrol mesin besar, motor, atau lampu berdaya tinggi.
4. Proteksi Sistem
Relay juga berperan melindungi peralatan listrik dengan cara memutus arus saat terjadi gangguan atau kondisi tidak normal.
Cara Kerja Relay
Supaya makin jelas, mari kita lihat bagaimana cara kerja relay. Prinsip utamanya ada dua, yaitu elektromagnetik dan semikonduktor.
1. Relay Elektromekanis
- Terdiri dari kumparan (coil) dan kontak.
- Saat arus listrik masuk ke kumparan, terciptalah medan magnet yang bisa menarik atau mendorong kontak mekanis.
- Kontak inilah yang menentukan apakah sirkuit utama terbuka atau tertutup.
2. Relay Semikonduktor (Solid State)
- Tidak ada bagian mekanis yang bergerak.
- Menggunakan komponen semikonduktor seperti transistor atau TRIAC untuk mengontrol arus listrik.
- Lebih tahan lama karena minim keausan.
Jadi, kalau ditanya apa itu relay dari sisi kinerja, jawabannya relay adalah sebuah alat yang mampu mengubah sinyal listrik kecil menjadi aksi besar pada sirkuit utama.
Secara ringkas, alurnya begini:
- Sinyal listrik masuk untuk mengaktifkan kumparan atau semikonduktor.
- Medan magnet/komponen aktif dan memindahkan posisi kontak.
- Kontak berubah status, perangkat listrik utama bisa on/off.
Komponen Utama Relay
Untuk memahami apa itu relay lebih dalam, mari lihat bagian-bagian pentingnya:
1. Elektromagnet (Coil): gulungan kawat tembaga yang menghasilkan medan magnet saat dialiri arus.
2. Kontak Mekanis: saklar internal yang bergerak akibat pengaruh medan magnet.
3. Switching Points (NO & NC):
Normally Open (NO) = terbuka saat relay off, tertutup saat relay on.
Normally Closed (NC) = tertutup saat relay off, terbuka saat relay on.
4. Spring (Pegas): mengembalikan kontak ke posisi awal ketika arus berhenti.
5. Common Contact (COM): titik penghubung utama yang tersambung ke NO atau NC sesuai kondisi relay.
Baca Juga: Apa Itu MCCB? Fungsi, Perbedaan, dan Aplikasinya dalam Sistem Listrik
Jenis-Jenis Relay
1. Relay Elektromekanis (Electromechanical Relay/EMR)
Ini adalah jenis relay yang paling klasik dan umum digunakan. Prinsip kerjanya menggunakan elektromagnet untuk menggerakkan kontak mekanis di dalam relay. Karena memiliki bagian mekanis yang bergerak, relay jenis ini biasanya terdengar bunyi klik saat aktif.
Kelebihannya, EMR mampu menangani arus besar dan lebih tahan terhadap lonjakan daya. Kekurangannya, karena ada bagian bergerak, umur pakainya bisa lebih pendek dibanding solid state relay.
2. Solid State Relay (SSR)
Berbeda dengan EMR, solid state relay tidak punya komponen mekanis yang bergerak. Relay ini menggunakan komponen elektronik seperti transistor, optokopler, atau TRIAC untuk melakukan switching.
Kelebihan SSR adalah lebih cepat, lebih senyap (tidak ada suara klik), serta lebih awet karena tidak ada bagian yang aus. Namun, relay ini biasanya lebih mahal dan kadang menghasilkan panas berlebih pada beban tertentu.
3. Relay AC dan DC
Relay AC adalah relay yang khusus dirancang untuk bekerja pada arus bolak-balik. Biasanya dilengkapi mekanisme tambahan untuk mengatasi masalah zero crossing (titik nol arus) agar kontak tidak cepat aus.
Relay DC lebih sederhana karena bekerja pada arus searah, sehingga lebih stabil tanpa perlu mekanisme tambahan.
Keduanya digunakan sesuai kebutuhan. Misalnya, untuk peralatan rumah tangga biasanya dipakai relay AC, sedangkan untuk sistem otomasi berbasis baterai lebih cocok relay DC.
4. Relay Berdasarkan Poles dan Throws
Jenis relay ini diklasifikasikan menurut jumlah pole (jalur arus yang dikontrol) dan throw (jumlah sirkuit yang bisa dihubungkan).
- SPST (Single Pole Single Throw): hanya punya satu input dan satu output, mirip sakelar on/off sederhana.
- SPDT (Single Pole Double Throw): punya satu input tapi bisa terhubung ke dua output yang berbeda, sehingga bisa memilih jalur.
- DPDT (Double Pole Double Throw): bisa mengontrol dua input sekaligus, masing-masing dengan dua jalur output. Relay jenis ini cocok untuk aplikasi yang butuh kontrol lebih kompleks.
Relay & Power Supply ORI Bergaransi Resmi Ada di Telesindo.id, Cek Sekarang!
Relay Schneider Electric
Nah, sekarang Anda sudah tahu apa itu relay dan bagaimana cara kerjanya. Tanpa relay, banyak perangkat modern tidak bisa bekerja dengan baik, lho. Benda ini digunakan pada panel listrik untuk kontrol lampu sensor, mengendalikan perangkat elektronik, hingga menjadi bagian dari sistem keamanan bangunan.
Contoh relay ini dapat Anda temukan pada perangkat Schneider Electric yang menyediakan rangkaian lengkap, mulai dari relay elektromekanis, relay solid state, relay control, hingga relay timing dalam seri Harmony Relay Schneider. Perangkat dari brand elektrikal global ini sangat andal digunakan dalam berbagai aplikasi dan kebutuhan, mulai dari rumah, proyek, hingga industri.
Sedang mencari apa itu relay? Temukan jawabannya langsung pada relay Schneider terlengkap di Telesindo.id yang merupakan e-commerce distributor resmi Schneider Electric yang terpercaya di Indonesia.